
tebakskor889 – Musim 2024/25 kembali menjadi kisah deja vu bagi Arsenal. Untuk kali ketiga secara berturut-turut, tim asuhan Mikel Arteta nyaris meraih gelar juara Premier League, namun harus puas menjadi runner-up di bawah dominasi Manchester City. Performa tim secara keseluruhan solid lini belakang tangguh, lini tengah kreatif tetapi satu hal yang tetap jadi sorotan: kurangnya ketajaman di lini depan.
Dalam dunia sepak bola, kejuaraan tak ditentukan oleh penguasaan bola atau jumlah peluang, melainkan oleh gol. Dan inilah titik yang terus menjadi kelemahan Arsenal di bawah Arteta: mereka tidak punya striker kelas dunia yang bisa mencetak 20-25 gol per musim secara konsisten. Jika Arsenal benar-benar ingin mengakhiri puasa gelar dan mendobrak dominasi City, mendatangkan striker tajam bukan lagi opsi tapi keharusan.
Performa Arsenal: Hampir Sempurna, Tapi Selalu Kurang Satu
Tak bisa dipungkiri, Arsenal telah mengalami perkembangan pesat di bawah Mikel Arteta. Taktik, organisasi, dan kedalaman skuad terus meningkat. Musim 2024/25, mereka hanya kalah tiga kali dan mencetak lebih dari 80 poin. Namun, untuk menyalip Manchester City, sekadar “baik” tidak cukup harus luar biasa.
Salah satu hal paling mencolok adalah ketimpangan antara kreativitas dan penyelesaian akhir. Arsenal menciptakan banyak peluang per pertandingan, namun tidak memiliki striker yang mampu menyelesaikan dengan efisiensi tinggi. Gabriel Jesus, meskipun punya kontribusi di build-up, hanya mencetak 8 gol di Premier League musim lalu. Sementara Eddie Nketiah tidak mampu bersaing secara konsisten di level tertinggi.
Perbandingkan dengan Erling Haaland di Manchester City atau Darwin Núñez yang mulai panas bersama Liverpool Arsenal tertinggal di area paling vital: kotak penalti lawan.
Data Statistik yang Menegaskan Kebutuhan
Menurut data dari Opta:
- Arsenal menempati peringkat ke-2 dalam jumlah expected goals (xG) sepanjang musim 2024/25, namun peringkat ke-5 dalam penyelesaian akhir (conversion rate).
- Mereka memiliki banyak laga seri atau menang tipis yang seharusnya bisa diselesaikan lebih awal andai punya finisher klinis.
- Gabriel Jesus dan Nketiah digabungkan hanya menyumbang 13 gol liga, lebih sedikit dari satu pemain City, Haaland (22 gol).
Ketimpangan ini sangat terlihat ketika Arsenal menghadapi tim-tim besar. Dalam pertandingan krusial melawan City, Liverpool, dan Manchester United, Arsenal menciptakan peluang, tapi gagal mengkonversinya menjadi kemenangan.
Kenapa Gabriel Jesus Tidak Cukup?
Gabriel Jesus adalah pemain serba bisa. Ia aktif membantu build-up, menekan lawan, bahkan bisa dimainkan melebar. Namun, sebagai penyerang utama tim yang ingin menjuarai liga, catatan golnya terlalu minim. Ia lebih cocok sebagai second striker atau penyerang pendukung bukan finisher utama.
Jesus punya kecerdasan bermain, tapi tidak memiliki naluri pembunuh di kotak penalti seperti striker-striker top lain. Terlalu banyak momen ketika ia memilih umpan ketimbang tembakan, atau gagal mengambil keputusan cepat di depan gawang. Untuk level Arsenal saat ini, tim butuh lebih dari sekadar pemain “komplet” mereka butuh mesin gol.
Nketiah dan Trossard Juga Bukan Jawabannya
Eddie Nketiah adalah produk akademi yang menjanjikan, tapi belum cukup konsisten. Ia tampil baik di laga-laga kecil, namun kurang garang saat melawan tim besar atau saat tekanan tinggi. Di sisi lain, Leandro Trossard, meskipun produktif sebagai penyerang sayap atau false nine, bukan solusi jangka panjang sebagai striker utama.
Dengan padatnya jadwal, keikutsertaan di Liga Champions, dan target gelar, Arsenal tak bisa bergantung pada pemain pelapis untuk urusan mencetak gol. Mereka butuh striker kelas dunia yang bisa di andalkan setiap pekan.
Target yang Bisa Dipertimbangkan Arsenal
Jika serius ingin mengangkat trofi Premier League dan bahkan Liga Champions Arsenal harus membeli striker baru musim panas ini. Berikut beberapa opsi yang realistis dan cocok secara taktik:
- Victor Osimhen (Napoli)
- Tipe: Finisher klasik, kuat dalam duel udara, cepat, dan berbahaya di ruang sempit.
- Kekurangan: Harga mahal, gaji tinggi, dan rawan cedera.
- Cocok untuk: Formasi 4-3-3 Arteta yang mengandalkan umpan silang dan kombinasi cepat.
- Alexander Isak (Newcastle)
- Tipe: Striker modern, teknikal, mampu bermain di ruang sempit, dan punya penyelesaian apik.
- Kelebihan: Sudah mengenal Premier League.
- Kendala: Newcastle enggan menjual dan banderol bisa mencapai £90 juta.
- Benjamin Sesko (RB Leipzig)
- Tipe: Muda, tinggi besar, mobile, dan punya finishing instingtif.
- Kelebihan: Usia masih 21, cocok di bentuk jangka panjang.
- Catatan: Arsenal sudah lama memantau, tapi akan bersaing dengan Chelsea dan Man United.
- Dusan Vlahovic (Juventus)
- Tipe: Kuat secara fisik, klinis di depan gawang.
- Plus: Pernah hampir gabung Arsenal 2022.
- Negatif: Adaptasi dan konsistensi di liga Italia belum sempurna.
Dari nama-nama ini, Sesko dan Isak paling realistis secara taktik dan usia. Namun jika ingin striker siap pakai, Osimhen bisa jadi taruhan besar yang sepadan.
Dampak Positif Jika Arsenal Datangkan Striker Tajam
Membeli striker baru bukan hanya soal gol, tapi tentang perubahan mentalitas. Tim dengan penyerang haus gol memiliki aura juara. Gol-gol cepat membuka permainan, memberi rasa percaya diri, dan mematikan semangat lawan.
Dengan tambahan striker tajam, Arsenal bisa:
- Mengakhiri pertandingan lebih awal, tak bergantung pada gol menit akhir.
- Memecah kebuntuan dalam laga-laga sulit, terutama saat melawan tim bertahan total.
- Memberi tekanan kepada rival langsung, khususnya Man City dan Liverpool.
Membebaskan peran pemain seperti Saka, Martinelli, dan Odegaard yang selama ini terlalu sering harus mencetak gol.
Masalah Finansial? Arsenal Punya Solusi
Membeli striker dengan harga £70–100 juta tentu berat, tapi Arsenal bukan klub kecil. Mereka telah menunjukkan kemampuan belanja besar saat mendatangkan Declan Rice (£105 juta) dan Kai Havertz. Dana tersedia, apalagi jika mereka melepas pemain seperti Nketiah, Emile Smith Rowe, atau Fabio Vieira.
Tambahan pemasukan dari Liga Champions dan sponsor baru juga memperkuat neraca finansial. Dengan manajemen yang rapi, belanja striker elite bukan sekadar mimpi, tapi kebutuhan logis.
Jika Tidak Beli, Arsenal Akan Ulang Kisah yang Sama
Sudah dua musim terakhir Arsenal jadi penantang serius. Tapi saat tiba di momen penentuan, mereka sering kehilangan momentum karena gagal mencetak gol saat di butuhkan.
Jika mereka tetap mengandalkan Jesus dan Nketiah, kemungkinan besar skenario “runner-up” akan kembali terjadi musim depan. Arsenal tidak bisa terus hanya “hampir juara”. Saatnya berubah dari tim yang “mendekati hebat” menjadi tim pemenang sejati.
Inilah Momen Kritis
Arsenal telah melakukan semua hal dengan benar: membangun skuad muda, bermain sepak bola atraktif, memperkuat lini belakang dan tengah. Tapi satu bagian penting masih kurang: striker tajam yang bisa mencetak 20+ gol per musim.
Di era di mana gelar juara ditentukan oleh detail kecil, seorang penyerang kelas dunia bisa menjadi pembeda antara medali emas dan perak. Jika Arsenal serius ingin menutup era dominasi Manchester City, mereka wajib belanja striker musim panas ini. Titik.

Prediksi Terbaru
- Arsenal vs Newcastle Siap Panaskan Liga Inggris
- Prediksi Keras Laga Indonesia vs Thailand U-23
- Ajax vs Celtic, Adu Strategi Dua Raksasa
- Manchester United Resmi Pinjamkan Kiper Belia Elyh Harrison
- Willem II dan Perjuangannya di Liga Belanda
- Duel Sengit Indonesia vs Malaysia U23 Hari Ini
- Duel Sengit Filipina U-23 vs Indonesia U-23
- Jadwal Timnas U-23 Hari Ini Lengkap dan Terupdate
- Cincinnati Bidik Kemenangan Lawan Inter Miami
- Korea Selatan Hadapi Jepang di Piala Asia Timur EAFF
Arsip
- Juli 2025
- Juni 2025
- Mei 2025
- April 2025
- Maret 2025
- Februari 2025
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022