Penyakit Manchester United sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013 kayaknya cuma satu: gonta-ganti pelatih. Dulu, Old Trafford itu simbol kestabilan, sekarang malah jadi kuburan bagi para manajer top. Akibatnya? MU harus nombok gede-gedean cuma buat bayar pesangon.
Bayangin aja, dalam waktu sebelas tahun lebih, Setan Merah sudah mengeluarkan duit hampir 70 juta pounds atau setara Rp 1,4 Triliun cuma buat urusan mecat pelatih! Angka yang gila banget. Warisan trofi dan standar tinggi dari opa Ferguson malah jadi kutukan. Fans selalu membanding-bandingkan siapapun yang datang, dan akhirnya mereka gagal memenuhi ekspektasi.
Sekarang, pelatih baru, Ruben Amorim, juga mulai goyang kursinya. Kalau nasibnya sama kayak para pendahulunya, siap-siap aja MU keluar duit mahal lagi.

Ruben Amorim dan para pemain MU
Beli Pemain Mahal, Pecat Pelatih Juga Mahal
Yang bikin makin miris, pengeluaran buat mecat pelatih ini cuma sebagian kecil dari borosnya MU. Sejak 2013, klub ini sudah menghabiskan lebih dari 1,5 miliar pounds (sekitar Rp 30 Triliun!) untuk belanja pemain. Tapi hasilnya? Jauh dari kata memuaskan. Ini menunjukkan ada masalah serius dalam perencanaan klub. Mereka jago menghamburkan uang untuk membeli pemain bintang dan membayar pesangon pelatih, tapi gagal membangun tim yang solid dan berkelanjutan.
Minim Prestasi, Boros Kompensasi
Dengan semua uang yang sudah mereka bakar, apa yang MU dapatkan? Sejak era Ferguson berakhir, trofi-trofi besar seperti Liga Inggris atau Liga Champions sama sekali tidak pernah mampir ke Old Trafford. Mereka memang berhasil memenangkan beberapa piala seperti Piala FA (2016), Piala Liga (2017, 2023), dan Liga Europa (2017). Tapi, bagi klub sekelas MU, raihan ini jelas tidak sebanding dengan investasi raksasa yang sudah mereka keluarkan. Uang keluar terus, trofi gede nggak masuk-masuk.
Akar Masalah: Siapa yang Sebenarnya Salah?
Banyak fans yang sudah nggak lagi cuma menyalahkan pelatih. Jari telunjuk mereka kini mengarah ke para petinggi klub dan pemilik, keluarga Glazer. Banyak pihak menganggap kebijakan transfer yang serampangan, tidak adanya direktur olahraga yang kompeten selama bertahun-tahun, dan visi sepak bola yang tidak jelas sebagai akar masalahnya. Pelatih datang dan pergi, tapi orang-orang di balik layar yang membuat keputusan besar tetap sama. Akibatnya, pelatih hanya menjadi korban dari sistem yang buruk.
Kontras dengan Para Rival
Coba deh lirik para rival utama. Sejak 2013, Manchester City hanya punya dua manajer permanen (Pellegrini dan Guardiola). Liverpool juga cuma punya dua (Rodgers dan Klopp). Fakta ini membuktikan bahwa kestabilan membawa mereka ke puncak kesuksesan. Sementara itu, MU sudah memecat lima manajer (Moyes, Van Gaal, Mourinho, Solskjaer, Ten Hag) dan sekarang Amorim terancam jadi yang keenam. Perbedaan ini menunjukkan betapa kacaunya manajemen MU saat kita membandingkannya dengan klub rival yang punya rencana jelas.
Daftar Korban “Kursi Panas” Old Trafford
David Moyes memulai siklus pemecatan mahal ini. Sir Alex memilihnya langsung, eh, nggak sampai setahun manajemen sudah menendangnya. Pesangonnya? 7,6 juta pounds.
Selanjutnya ada Louis van Gaal (2014-2016). Sempat kasih trofi Piala FA, tapi manajemen tetap memecatnya dengan kompensasi 8,4 juta pounds.
Era Jose Mourinho (2016-2018) jadi yang paling mahal. Meski kasih dua trofi, drama di ruang ganti bikin dia harus angkat kaki. Pesangonnya paling sultan: 19,6 juta pounds!
Lalu ada Ole Gunnar Solskjaer (2018-2021). Manajemen memecat si mantan pemain legendaris ini dengan biaya 9,1 juta pounds. Terakhir, Erik ten Hag, yang katanya proyek jangka panjang, eh, bernasib sama dan manajemen memecatnya tahun lalu dengan pesangon 10,4 juta pounds.
Kalau ditotal semua? 69,8 juta pounds! Duit segitu bisa buat bangun stadion kecil!
Amorim Berikutnya? Ancamannya 12 Juta Pounds!
Ruben Amorim datang dengan CV mentereng dari Sporting Lisbon. Tapi di MU, start-nya ambyar. Dari enam laga awal, cuma menang dua kali, termasuk kalah memalukan 1-3 dari Brentford. Puncaknya, tim kasta keempat, Grimsby Town, menyingkirkan mereka dari piala domestik. Jelas fans dan media langsung ngamuk.
Kalau MU nekat pencet tombol “pecat” lagi, mereka harus siap bayar kompensasi sekitar 12 juta pounds buat Amorim. Angka ini bakal bikin total pengeluaran buat pesangon jadi lebih dari 80 juta pounds.
Jadi, menurut kalian, masalah utama MU di mana nih? Pelatihnya, pemainnya, atau… ada yang lain?
Prediksi Terbaru
- GOAT Bicara! Pujian Tulus Lionel Messi buat Pep Guardiola: Dia Pelatih Terbaik, Paling Komplet, dan Unik!
- Hasil Coppa Italia: Inter Milan Bantai Venezia 5-1, Napoli Lolos Dramatis Adu Penalti
- Prediksi Athletic Bilbao Vs Real Madrid: Saatnya Los Blancos Bangkit dari Periode Sulit!
- Prediksi Panas La Liga: Barcelona vs Atletico Madrid, Momen Flick Jauhi Real Madrid
- Dilepas FC Utrecht, Claudia Scheunemann Ngebet Bawa Timnas Putri Raih Emas SEA Games 2025
- Prediksi Ganas AC Milan Vs Lazio: Rossoneri “Ngebet” Geser Roma di Puncak Klasemen!
- Rafinha Terdepak dari Skuad PSIM, Isu Konflik dengan Van Gastel Mencuat
- Terungkap 7 Pemain Madrid Musuhi Xabi Alonso, Kubu Mbappe Jadi Tameng Pelatih!
- Bocor! Pertemuan Rahasia Jordi Cruyff dan Ajax: CLBK Demi Kursi Direktur Teknik?
- 5 Bintang Madrid Dirumorkan Konflik sama Xabi Alonso, Jude Bellingham Paling Kesel!
Arsip
- Desember 2025
- November 2025
- Oktober 2025
- September 2025
- Agustus 2025
- Juli 2025
- Juni 2025
- Mei 2025
- April 2025
- Maret 2025
- Februari 2025
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022



