tebakskor889 – Erik ten Hag, pelatih Manchester United yang didatangkan dari Ajax Amsterdam, telah berupaya keras membangun kembali kejayaan klub yang sudah lama meredup. Sejak kedatangannya pada musim panas 2022, Ten Hag telah melakukan banyak perubahan, baik dalam hal strategi permainan maupun komposisi skuad. Dengan visi yang jelas untuk mengembalikan Manchester United ke puncak Liga Inggris dan Eropa, Ten Hag telah mengidentifikasi sejumlah pemain yang di rasanya krusial untuk mewujudkan ambisinya. Namun, di balik kesuksesannya mendatangkan beberapa bintang ke Old Trafford, terungkap bahwa ada satu transfer penting yang ia minta namun tidak dikabulkan oleh manajemen Manchester United.
Erik Ten Hag: Visi dan Pendekatannya
Erik ten Hag di kenal sebagai pelatih yang memiliki visi taktis yang mendalam dan pendekatan yang disiplin. Di Ajax, ia berhasil mengembangkan pemain muda menjadi bintang dan membawa klub tersebut ke semifinal Liga Champions pada 2019. Ketika Manchester United memutuskan untuk mengontraknya, harapannya adalah agar ia bisa menerapkan filosofi serupa di Old Trafford, membangun tim yang solid dan kompetitif.
Setelah tiba di Manchester, Ten Hag segera mengidentifikasi kelemahan dalam skuad dan menargetkan pemain-pemain tertentu yang ia yakini akan sesuai dengan gaya permainan yang ingin ia terapkan. Beberapa transfer kunci, seperti Antony dari Ajax, Casemiro dari Real Madrid, dan Lisandro Martínez, berhasil di lakukan. Namun, meski manajemen klub banyak mendukung, ternyata tidak semua permintaan Ten Hag terpenuhi.
Transfer yang Tidak Dikabulkan
Salah satu transfer yang tidak di kabulkan oleh manajemen Manchester United adalah permintaan Erik ten Hag untuk mendatangkan seorang gelandang bertahan tambahan yang menurutnya sangat penting untuk menguatkan lini tengah tim. Setelah kedatangan Casemiro, Ten Hag merasa bahwa tim masih membutuhkan satu pemain lagi di posisi tersebut, terutama mengingat ketidakpastian performa dan kondisi fisik beberapa pemain di skuad yang ada.
Nama yang paling sering di kaitkan dengan permintaan tersebut adalah Frenkie de Jong, gelandang Barcelona yang pernah menjadi andalan Ten Hag di Ajax. De Jong di kenal sebagai pemain yang memiliki kemampuan kontrol bola yang luar biasa, kemampuan umpan yang akurat, dan pemahaman taktis yang mendalam—atribut yang sangat di hargai oleh Ten Hag. Pelatih asal Belanda ini yakin bahwa De Jong akan menjadi kunci untuk mengatur tempo permainan Manchester United dan memberikan keseimbangan yang di butuhkan antara lini pertahanan dan serangan.
Namun, meskipun minat yang kuat dari Ten Hag, manajemen Manchester United tidak mampu mencapai kesepakatan dengan Barcelona untuk transfer De Jong. Ada beberapa alasan di balik kegagalan ini, termasuk harga transfer yang tinggi dan keinginan De Jong sendiri yang pada saat itu masih ingin bertahan di Barcelona. Selain itu, masalah keuangan yang di hadapi Manchester United juga membuat manajemen ragu untuk menggelontorkan dana besar hanya untuk satu pemain, terutama setelah pengeluaran besar untuk pemain lain seperti Antony dan Casemiro.
Gagalnya Manchester United mendatangkan Frenkie de Jong atau gelandang bertahan lain yang di inginkan Ten Hag memiliki dampak signifikan pada tim. Sepanjang musim 2023/2024, Manchester United beberapa kali mengalami masalah di lini tengah, terutama ketika Casemiro absen karena cedera atau suspensi. Ketergantungan yang tinggi pada pemain Brasil tersebut membuat tim menjadi rentan ketika ia tidak bisa bermain.
Kekurangan opsi di lini tengah juga mempengaruhi fleksibilitas taktis yang bisa di terapkan oleh Ten Hag. Meskipun Fred dan Scott McTominay berusaha memberikan yang terbaik, kualitas dan konsistensi mereka tidak selalu bisa di andalkan di pertandingan-pertandingan besar. Hal ini membuat Ten Hag harus sering melakukan kompromi taktis, yang terkadang berdampak pada hasil pertandingan.
Selain itu, ketidakmampuan untuk mendatangkan De Jong atau pemain lain dengan kualitas sejenis. Juga mempengaruhi kemampuan Manchester United untuk bersaing di level tertinggi. Baik di Premier League maupun di Liga Champions. Ketika melawan tim-tim top dengan lini tengah yang kuat, kelemahan Manchester United di area ini sering terekspos. Membuat mereka kesulitan untuk mendominasi permainan.
Reaksi Ten Hag dan Manajemen
Meski kecewa, Erik ten Hag tidak pernah secara publik mengkritik manajemen atas kegagalan transfer ini. Sebaliknya, ia memilih untuk fokus pada pemain yang tersedia dan bekerja keras untuk memaksimalkan potensi mereka. Pendekatan profesional ini mendapatkan pujian dari banyak pihak, karena menunjukkan komitmen ETH terhadap proyek jangka panjang di Manchester United.
Namun, di balik layar. Ada laporan yang menyebutkan bahwa ETH terus mendorong manajemen klub untuk kembali mengajukan penawaran pada jendela transfer berikutnya. Ia percaya bahwa untuk bersaing di level tertinggi, United membutuhkan kedalaman skuad yang lebih baik, terutama di lini tengah. Manajemen klub sendiri di kabarkan memahami kebutuhan ini, tetapi mereka harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk keuangan dan keseimbangan skuad secara keseluruhan.
Masa Depan: Apakah Transfer yang Diinginkan Akan Terjadi?
Dengan semakin mendekatnya jendela transfer berikutnya. Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Manchester United akan berusaha kembali mendatangkan pemain yang di inginkan Ten Hag. Frenkie de Jong tetap menjadi target utama. Meskipun situasi di Barcelona dan keinginan sang pemain sendiri akan sangat mempengaruhi kemungkinan transfer ini.
Alternatif lain juga mulai di pertimbangkan, dengan sejumlah gelandang bertahan top Eropa yang kini berada dalam radar United. Nama-nama seperti Declan Rice dari Arsenal, Ruben Neves dari Al Hilal. Dan Kalvin Phillips dari Manchester City sering muncul dalam diskusi internal klub.
Namun, apapun yang terjadi, jelas bahwa ETH memiliki visi yang kuat untuk Manchester United. Dan ia bertekad untuk membangun tim yang bisa bersaing memperebutkan gelar-gelar bergengsi. Dukungan manajemen dalam hal transfer pemain akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.