Tebakskor889.com – Lionel Messi, si maestro sepak bola yang memukau dunia dengan kecemerlangannya, kini telah menambah prestasi legendarisnya dengan meraih Ballon d’Or untuk kali yang kedelapan. Penghargaan yang merupakan penanda kehebatan pemain sepak bola pada 31 Oktober 2023 di Paris. Messi, dengan segala pencapaian dan rekor yang telah ia pecahkan, kini mencatat tiga rekor langka lainnya setelah menerima Ballon d’Or ini. Apa saja rekor-rekor tersebut?
Ballon d’Or: Penghargaan Pemain Terbaik Dunia
Sebelum mendalami rekor yang telah Messi pecahkan, mari kita kenali sedikit lebih dalam tentang Ballon d’Or. Penghargaan ini dipilih oleh 100 jurnalis dari 100 negara teratas menurut ranking FIFA. Mereka memilih lima pemain terbaik dari daftar yang berisi 30 pemain, dan seluruh suara yang ada terjumlah dengan menggunakan sistem poin.
Pada edisi 67 Ballon d’Or ini, Lionel Messi berhasil mengungguli pemain-pemain top lainnya. Erling Haaland, striker Manchester City yang juga mendapat trofi Gerd Muller, berada di posisi runner-up. Sedangkan bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, berhasil menempati posisi ketiga.tebak skor
Penghargaan ini menjadi semakin spesial bagi Messi setelah ia absen dari daftar 30 besar pada edisi sebelumnya. Kemenangannya di Piala Dunia 2022, dengan julukan “La Pulga”, memberikan dorongan signifikan untuk meraih Ballon d’Or tahun ini.
Tiga Rekor Langka Messi Pasca Ballon d’Or 2023
Satu hal yang menarik dari kemenangan Messi kali ini adalah status klubnya saat ini. Messi menjadi pemain pertama yang berhasil memenangkan Ballon d’Or saat berada di bawah kontrak dengan klub non-Eropa. Sebuah prestasi yang membuktikan bahwa kecemerlangan Messi mampu bersinar di mana pun ia berada.
Pemain Tertua Kedua yang Memenangkan Ballon d’Or
Usia hanyalah angka bagi seorang Lionel Messi. Pada saat menerima penghargaan ini, Messi berusia 36 tahun dan 128 hari, menjadikannya pemenang Ballon d’Or tertua kedua sepanjang sejarah. Ia hanya kalah dari legenda sepak bola, Sir Stanley Matthews, yang meraih Ballon d’Or pertamanya pada usia 41 tahun pada tahun 1956.
Kemenangan Messi dalam Ballon d’Or kali ini bukan hanya sekedar menambah piala di lemari trofinya, namun juga mengukuhkannya sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah sepak bola. Dengan tiga rekor langka yang ia pecahkan, Lionel Messi sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah fenomena dalam dunia sepak bola.
Messi: Sang Maestro yang Tak Pernah Padam
Nama Lionel Messi telah menjadi sinonim dengan sepak bola kelas dunia. Sejak awal debutnya di Barcelona, hingga perpindahannya yang mengejutkan ke klub non-Eropa, Messi selalu menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Setiap sentuhannya terhadap bola seringkali berakhir dengan gol atau assist yang memukau, membuat lawan dan penonton sama-sama terkesima.
Pengaruh Messi di Tim Nasional Argentina
Selain di level klub, Messi juga memegang peranan penting dalam tim nasional Argentina. Meski sering kali mendapatkan kritik karena dianggap gagal membawa Argentina meraih gelar di turnamen-turnamen besar, Messi akhirnya membungkam kritikusnya dengan memenangkan Piala Dunia 2022. Itulah momen dimana dunia menyaksikan Lionel Messi bukan hanya sebagai pemain hebat di level klub, tapi juga sebagai kapten dan pemimpin di level internasional.
Dampak Messi Terhadap Sepak Bola Modern
Messi bukan hanya pemain biasa yang mencetak gol dan memenangkan pertandingan. Ia adalah simbol dari sepak bola modern. Dalam era dimana sepak bola semakin teknis dan taktis, Messi menunjukkan bahwa insting alami dan kreativitas masih menjadi senjata paling mematikan di atas lapangan.
Gaya bermainnya yang lincah, visi bermain yang tajam, serta kemampuan teknisnya yang superior menjadikan Messi sebagai role model bagi generasi muda. Banyak pemain muda yang tumbuh dengan mengidolakan Messi, berharap suatu hari nanti bisa meniru gaya bermain dan pencapaiannya.
Challenger Terhadap Dominasi Messi
Walaupun Messi telah memenangkan Ballon d’Or sebanyak delapan kali, bukan berarti ia tak memiliki saingan. Seperti sebelumnya, Erling Haaland dan Kylian Mbappe adalah dua nama yang konsisten muncul sebagai penantang Messi dalam perebutan gelar pemain terbaik dunia.
Haaland dengan kekuatannya yang luar biasa dan naluri mencetak gol yang tajam, serta Mbappe dengan kecepatannya yang mematikan, keduanya memiliki potensi untuk menjadi pemain terbaik dunia di masa mendatang. Meski begitu, kehebatan Messi yang konsisten selama lebih dari satu dekade membuatnya tetap unggul di antara yang lain.
Meski telah berusia 36 tahun, Messi masih menunjukkan bahwa ia memiliki banyak yang bisa berkontribusi untuk dunia sepak bola. Namun, tak dapat terhindar, waktu akan terus berjalan dan saatnya Messi untuk pensiun akan tiba.
Namun, apa yang telah Messi sumbangkan untuk sepak bola akan tetap abadi. Rekor-rekor yang ia pecahkan, momen-momen ajaib yang ia ciptakan, dan inspirasi yang ia berikan bagi pemain muda di seluruh dunia akan selalu di kenang. Sepak bola mungkin akan kehilangan salah satu pemain terbaiknya, tapi warisan Messi akan terus hidup dan menginspirasi generasi berikutnya.
Dalam konteks yang lebih luas, sepak bola memang bukan hanya tentang mengejar rekor atau memenangkan penghargaan. Namun, dengan pemain seperti Messi, kita ada untuk mengingat bahwa sepak bola adalah seni, dan Messi adalah salah satu maestro yang mengajarkan kita bagaimana menikmati setiap detiknya.
Kehadiran Lionel Messi di dunia sepak bola telah mengubah cara kita memahami dan menikmati permainan ini. Dia tidak hanya memberikan kontribusi dengan gol dan assist, tetapi juga dengan semangat, dedikasi, dan hasrat yang tak tertandingi. Seperti seniman yang melukis kanvas, Messi mengukir sejarah dengan kaki dan hatinya, meninggalkan jejak yang akan dikenang selamanya dalam annals sepak bola dunia.