Connect with us

tebakskor889

Kisah Pertikaian Panas di Sesi Latihan Chelsea: Dari Shevchenko Hingga Obi Mikel

Kisah Pertikaian Panas di Sesi Latihan Chelsea: Dari Shevchenko Hingga Obi Mikel

tebakskor889.com   –  Kisah Pertikaian Panas di Sesi Latihan Chelsea: Dari Shevchenko Hingga Obi Mikel. Chelsea adalah klub dengan sejarah panjang, prestasi membanggakan, dan kumpulan pemain bintang dari berbagai generasi. Namun, di balik gemerlap trofi dan kemenangan, klub asal London Barat ini juga menyimpan kisah-kisah panas yang terjadi jauh dari sorotan kamera — yakni di lapangan latihan.

Tak sedikit insiden pertikaian antar pemain yang sempat meledak di Cobham Training Ground, markas latihan Chelsea. Entah karena persaingan, emosi yang meledak, atau tekanan dari pelatih, sejumlah peristiwa menunjukkan bahwa suasana di balik ruang latihan The Blues tidak selalu harmonis.

Berikut adalah rangkaian kisah pertikaian panas di sesi latihan Chelsea, dari era Andriy Shevchenko hingga John Obi Mikel, yang menunjukkan betapa keras dan kompetitifnya dunia sepak bola profesional — bahkan sebelum peluit pertandingan dimulai.

https://tebakskor889.com/

Shevchenko vs Ballack: Ketegangan Dua Bintang Besar

Andriy Shevchenko datang ke Chelsea pada tahun 2006 dari AC Milan dengan banderol mahal dan status megabintang. Bersamaan dengan itu, Chelsea juga mendatangkan Michael Ballack, kapten timnas Jerman, dalam upaya membangun “Galacticos”-nya Roman Abramovich.

Namun, menurut berbagai laporan internal dan pengakuan mantan staf, suasana latihan menjadi tegang ketika dua pemain ini tidak sejalan. Shevchenko dikenal kalem, namun ketika ditegur oleh Ballack dalam latihan soal posisi dan gerakan tanpa bola, ia merasa direndahkan.

Dalam satu sesi tertutup, Shevchenko dan Ballack dilaporkan saling adu mulut, dan suasana latihan menjadi panas. Didier Drogba bahkan dikabarkan harus turun tangan melerai keduanya. Meskipun tak sampai berujung fisik, tensi tinggi itu menjadi sinyal bahwa integrasi para bintang besar tidak semudah yang dibayangkan.

Obi Mikel vs John Terry: Ketegasan Sang Kapten

John Obi Mikel, pemain asal Nigeria, dikenal sebagai gelandang bertahan yang tenang, namun sangat kompetitif. Dalam sebuah sesi latihan pada musim 2008/2009, ia terlibat insiden dengan kapten tim, John Terry.

Menurut laporan The Sun dan wawancara anonim dari salah satu staf pelatih kala itu, Mikel dianggap tidak menunjukkan sikap disiplin dalam menjalankan drill pertahanan. Terry, yang saat itu sangat vokal dan menjaga standar tinggi, langsung menegur Mikel dengan nada keras.

Teguran itu dibalas oleh Mikel, yang merasa tidak dihargai di depan rekan setim. Keduanya hampir terlibat kontak fisik sebelum dilerai oleh staf pelatih. Momen itu menjadi bukti bagaimana perbedaan gaya komunikasi bisa memicu konflik, meskipun niat dasarnya adalah sama: ingin tim chelsea tampil lebih baik.

Diego Costa vs Antonio Conte: Bara yang Tak Pernah Padam

Salah satu momen paling ikonik dan viral melibatkan Diego Costa, striker temperamental asal Spanyol, dan Antonio Conte, pelatih Chelsea musim 2016–2018.

Meski sempat sukses membawa gelar Premier League pada musim 2016/2017, hubungan keduanya memburuk dalam latihan. Dalam salah satu sesi pasca-libur musim dingin, Costa dikabarkan menolak ikut latihan penuh karena masalah fisik, namun Conte meragukan komitmen sang striker dan menantangnya untuk “berlatih seperti profesional”.

Apa yang terjadi kemudian menjadi legendaris. Costa dan Conte dilaporkan saling meneriaki dalam bahasa masing-masing, dan para pemain lain hanya bisa terpaku. Puncaknya, Conte mengirim pesan teks ke Costa beberapa hari kemudian yang menyatakan bahwa sang striker tidak masuk dalam rencananya lagi.

Konflik ini menjadi salah satu pemutusan hubungan paling keras dalam sejarah Chelsea modern, dan menunjukkan bagaimana ketegangan bisa bermula dari satu sesi latihan.

Rüdiger vs Kepa Arrizabalaga: Emosi Meledak di Tengah Tekanan

Pada April 2021, Chelsea dilatih oleh Thomas Tuchel, yang saat itu sedang menggenjot intensitas latihan menjelang akhir musim. Dalam satu sesi latihan, Antonio Rüdiger, bek yang terkenal agresif, melakukan tekel keras terhadap Kepa Arrizabalaga, sang penjaga gawang.

Kepa tidak terima, dan suasana pun berubah panas. Keduanya sempat beradu dorongan, bahkan disebut hampir berkelahi. Tuchel langsung menghentikan sesi latihan lebih cepat dan meminta keduanya keluar dari lapangan.

Untungnya, insiden ini cepat diredam. Keesokan harinya, Kepa dan Rüdiger sudah berdamai, bahkan difoto saling berjabat tangan. Namun, peristiwa ini menunjukkan betapa emosi tinggi bisa meledak kapan saja di tengah tekanan kompetisi.

David Luiz vs Gonzalo Higuain: Menjelang Final Liga Europa

Menjelang final Liga Europa 2019 melawan Arsenal di Baku, Chelsea menggelar latihan terbuka yang disaksikan media. Namun suasana latihan mendadak tegang ketika Gonzalo Higuain dan David Luiz  terlihat bersitegang usai sebuah duel.

Higuain tampak kesal karena ditekel keras oleh Luiz, dan keduanya terlibat adu mulut. Meskipun pelatih saat itu, Maurizio Sarri, mencoba menenangkan suasana, ia malah terlihat melempar topinya dan berjalan keluar dari lapangan. Aksi itu tertangkap kamera dan menjadi berita besar di media Inggris.

Meski akhirnya Chelsea menang 4-1 atas Arsenal di final, insiden ini menjadi contoh nyata bagaimana latihan keras bisa menjadi bumerang jika emosi tak dikendalikan.

Faktor Pemicu Pertikaian di Latihan Chelsea

Pertikaian di lapangan latihan bukan hal baru, bukan pula monopoli Chelsea. Namun, intensitasnya di klub seperti The Blues terbilang tinggi karena berbagai faktor:

  • Persaingan internal yang ketat – Banyaknya pemain bintang membuat posisi selalu diperebutkan. Satu kesalahan bisa bikin kehilangan tempat di starting XI.
  • Pelatih dengan gaya keras – Pelatih seperti Mourinho, Conte, hingga Tuchel menuntut disiplin tinggi dan menanamkan mentalitas “latihan adalah medan perang.”
  • Tekanan untuk menang – Chelsea adalah klub yang menargetkan trofi setiap musim. Tekanan dari atas memicu gesekan di bawah.
  • Perbedaan karakter dan ego pemain – Mengelola ruang ganti yang diisi pemain dari berbagai negara dan latar belakang tidak mudah. Perbedaan cara komunikasi bisa dengan mudah memicu konflik.

Apakah Pertikaian Ini Buruk?

Menariknya, beberapa mantan pemain Chelsea justru menyebut pertikaian di latihan sebagai tanda positif. Dalam wawancaranya, Frank Lampard pernah mengatakan:

“Kalau kamu tidak melihat adu argumen atau emosi dalam latihan, mungkin justru ada yang salah. Pemain besar punya ego, dan ego itu harus diarahkan, bukan ditekan.”

Demikian pula dengan John Terry:

“Saya lebih khawatir kalau suasana latihan terlalu tenang. Sedikit konflik, kalau sehat, bisa jadi bahan bakar tim chelsea.”

Artinya, pertikaian tidak selalu buruk — asal diselesaikan dengan dewasa. Dalam banyak kasus, konflik justru membuat tim chelsea lebih erat, karena membuka ruang komunikasi yang jujur.Kisah pertikaian panas di sesi latihan Chelsea — dari Shevchenko, Obi Mikel, Costa, hingga Higuain — menunjukkan bahwa sepak bola profesional bukan hanya soal 90 menit di lapangan. Latihan adalah medan pertempuran pertama, tempat pemain ditempa dan ditemukan siapa yang paling siap tempur.

Meski tampak negatif, pertikaian sering kali menjadi refleksi dari hasrat, ambisi, dan keinginan untuk menang. Yang terpenting bukan menghindari konflik, tetapi bagaimana tim chelsea menyikapinya dan tetap bersatu untuk tujuan yang lebih besar.

Chelsea mungkin dikenal dengan pergantian manajer cepat dan atmosfer yang keras. Tapi justru itulah yang membuat klub ini menjadi salah satu yang paling kompetitif dan penuh cerita dramatis dalam dua dekade terakhir.

Dan siapa tahu, mungkin di balik kemenangan besar berikutnya, ada satu pertengkaran kecil yang jadi awal kebangkitan.

 

More in tebakskor889