Connect with us

Liga Spanyol

Barcelona Mode Hemat 2026: Incar Dua Bek Dortmund, Satu Gratisan!

Nico Schlotterbeck

Barcelona Mode Hemat 2026: Incar Dua Bek Dortmund, Satu Gratisan!

tebakskor889 – Sobat Cules, siap-siap senyum lebar! Meskipun bursa transfer musim panas 2026 masih terasa jauh, manajemen Barcelona ternyata tidak mau bersantai. Kabar burung—yang validitasnya lumayan kencang—menyebut kalau raksasa Catalan ini lagi pdkt serius sama dua pilar pertahanan Borussia Dortmund.

Tujuannya jelas: mereka ingin upgrade tembok pertahanan yang masih bolong-bolong. Terlebih lagi, setelah Inigo Martinez meninggalkan klub musim panas lalu tanpa pengganti yang sepadan.

Nah, siapa saja sih yang mereka lirik? Tampaknya Barca lagi hobi banget sama barang “Made in Germany”. Ada dua nama yang santer muncul: Nico Schlotterbeck dan Julian Ryerson. Yuk, kita bedah satu-satu!

1. Nico Schlotterbeck: Solusi Bek Kiri, Gratis Pula!

Ini nih yang paling bikin mata manajemen Barca ijo. Kabar menyebutkan Nico Schlotterbeck bakal cabut dari Dortmund dengan status free transfer alias gratisan di akhir musim ini karena kontraknya habis.

Buat Barcelona yang kondisi keuangannya sering “senin-kamis”, mendapatkan pemain gratisan dengan kualitas bintang lima kayak Schlotterbeck itu ibarat nemu harta karun. Bek berusia 26 tahun ini punya kaki kiri yang hidup (left-footed center back). Faktanya, profil langka ini memang lagi Xavi Hernandez cari banget (sesuai sumber berita) buat ngebangun serangan dari belakang.

Konon, Schlotterbeck sudah memutuskan buat nggak perpanjang kontrak di Jerman dan mencari tantangan baru. Barca pun langsung pasang posisi pole position buat mengamankan tanda tangannya. Jika jadi, ini bakal jadi bisnis cerdas banget!

2. Julian Ryerson: Pesaing Jules Kounde

Nama kedua mungkin agak underrated, tapi fungsinya vital banget. Selanjutnya, ada nama Julian Ryerson, bek kanan Timnas Norwegia, yang masuk radar buat jadi pelapis sekaligus pesaing Jules Kounde.

Jujur saja, selama ini Kounde kayak kerja sendirian di pos bek kanan. Eric Garcia memang pernah mencoba posisi sana, tapi performanya lebih “nyetel” kalau main jadi bek tengah atau gelandang bertahan. Akibatnya, fans sering menganggap sisi kanan pertahanan Barca sebagai titik lemah kalau Kounde lagi absen atau capek.

Manajemen melihat Ryerson sebagai opsi yang pas. Selain itu, harganya juga masih masuk akal. Transfermarkt menaksir nilainya sekitar €20 juta (sekitar Rp340 miliaran). Walaupun kontraknya di Dortmund masih sampai 2028, doi kabarnya terbuka banget buat pindah ke Camp Nou.

Musim ini, Ryerson mainnya gantian antara starter dan cadangan di Dortmund, tapi kontribusinya lumayan oke dengan catatan 5 assist. Tambahan lagi, dia bisa main di kanan maupun kiri yang bikin Barca makin naksir. Paket lengkap, kan?

Analisis Mendalam: Kenapa Duo Dortmund Ini “Perfect Fit” Buat Barca?

Bagian ini adalah tambahan data dan analisis taktik untuk memberikan gambaran kenapa transfer ini sangat logis bagi Barcelona.

Langkah Barcelona dalam membidik pemain dari Bundesliga, khususnya Borussia Dortmund, bukanlah keputusan impulsif. Jika kita membedah data statistik dan kebutuhan taktikal Barcelona menggunakan referensi sepak bola modern (seperti data dari Fbref atau WhoScored), kedua pemain ini mengisi puzzle yang hilang dalam skema permainan Blaugrana. Mari kita analisis lebih dalam.

1. Nico Schlotterbeck: “Ball-Playing Defender” Modern

Dalam sepak bola modern, bek tengah tidak cuma bertugas menyapu bola. Di sistem Barcelona yang mengandalkan penguasaan bola (possession-based), bek adalah inisiator serangan pertama.

  • Kemampuan Progresif: Data menunjukkan Schlotterbeck adalah salah satu bek dengan progressive passing terbaik di Eropa. Dia berani memegang bola dan melakukan dribble ke depan (progressive carries) untuk memecah garis tekanan lawan (breaking the lines). Hal ini sangat mirip dengan peran yang biasa Mats Hummels mainkan di masa primanya, atau Gerard Pique di Barca dulu.

  • Kaki Kiri Emas: Mencari bek tengah berkaki kiri yang berkualitas sangat sulit. Mayoritas bek adalah kaki kanan. Dengan memiliki bek kiri murni (seperti Schlotterbeck), alur bola melebar ke sisi kiri lapangan menjadi lebih natural dan cepat, tanpa perlu memutar badan terlebih dahulu. Otomatis, ini akan sangat memanjakan bek sayap kiri (seperti Balde) untuk langsung lari ke depan menerima umpan terobosan.

  • Ancaman Udara: Dengan tinggi badan 191 cm, Schlotterbeck juga monster di udara. Barcelona sering kesulitan saat menghadapi set-piece (bola mati), dan kehadiran Schlotterbeck bisa menjadi solusi defensif maupun ofensif saat tendangan sudut.

2. Julian Ryerson: Si Pekerja Keras yang “Versatile”

Kalau Schlotterbeck adalah seniman, maka Julian Ryerson adalah prajuritnya. Kenapa Barcelona butuh dia padahal sudah ada Kounde?

  • Rotasi Kounde: Jules Kounde adalah salah satu bek dengan menit bermain terbanyak di Eropa. Risiko cedera dan kelelahan sangat tinggi. Sebaliknya, Ryerson punya stamina kuda. Di Bundesliga, orang mengenal dia sebagai pemain dengan jarak tempuh lari (distance covered) yang tinggi per pertandingan. Dia tipe pemain yang “nggak ada capeknya” naik-turun menyisir lapangan.

  • Fleksibilitas (Versatility): Poin plus terbesar Ryerson adalah dia bisa bermain di bek kanan (RB) maupun bek kiri (LB). Dalam skuad yang “tipis” seperti Barcelona, pemain yang bisa menempati dua posisi sekaligus sangat berharga. Dengan demikian, pelatih bisa menghemat slot pemain di bangku cadangan.

  • Efisiensi Biaya: Dengan harga pasar €20 juta, Ryerson adalah opsi ekonomis jika kita bandingkan dengan target bek kanan elit lainnya (seperti Trent Alexander-Arnold atau Achraf Hakimi yang harganya bisa tembus €80 juta). Untuk peran pelapis yang solid, harga Ryerson sangat masuk akal bagi neraca keuangan Barca yang masih dalam pemulihan.

3. Koneksi Jerman dan Dortmund

Perlu kita ingat, Barcelona belakangan ini memiliki hubungan yang cukup baik dengan agen-agen pemain Jerman dan pasar Bundesliga. Pemain jebolan Dortmund biasanya memiliki mentalitas yang kuat dan sudah terbiasa bermain di hadapan tekanan suporter yang masif (Signal Iduna Park punya atmosfer yang mirip intensitasnya dengan Camp Nou).

Selain itu, gaya main Dortmund yang ofensif dan menekan (gegenpressing) membuat pemain-pemain mereka biasanya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan gaya main Barcelona yang juga menuntut high-pressing. Schlotterbeck dan Ryerson sudah terbiasa bermain dengan garis pertahanan tinggi (high defensive line), sebuah risiko taktik yang juga Barcelona terapkan setiap pekannya.

Kesimpulan Analisis

Singkatnya, mendapatkan Schlotterbeck secara gratis adalah masterclass transfer jika berhasil terwujud. Ditambah lagi dengan Ryerson sebagai opsi rotasi yang murah dan multifungsi, Barcelona bisa menyelesaikan dua masalah besar di lini belakang dengan biaya yang sangat minim. Ini adalah strategi “Smart Buying” yang wajib Barca lakukan di tengah ketatnya aturan Financial Fair Play La Liga.

More in Liga Spanyol