Terkuak! Rafinha Terdepak dari Skuad PSIM, Isu Konflik dengan Van Gastel Mencuat
tebakskor889, BRI Super League memang tidak pernah kehabisan drama, dan kali ini melibatkan salah satu bomber asing andalan PSIM Yogyakarta, Rafinha!
Striker asal Brasil itu kini berada di bangku cadangan—bukan karena cedera, tetapi karena ia tidak masuk rencana tim. Rafinha sudah empat laga terakhir tidak masuk dalam daftar susunan pemain (DSP), termasuk saat mereka melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) malam ini.
Bukan karena cedera, melainkan berhembus kabar Rafinha tidak lagi masuk rencana pelatih Jean-Paul van Gastel karena hubungan keduanya tidak begitu baik. Benarkah demikian?
Klarifikasi Van Gastel: “Saya Jelaskan Kenapa Dia Mengerti”
Meskipun isu konflik memanas di media sosial, Jean-Paul van Gastel berusaha meredakan spekulasi. Ia mengakui bahwa dirinya membuat keputusan berat untuk tidak memainkan Rafinha.
“Tentang Rafa, saya tidak memilih dia untuk beberapa pertandingan dan saya menjelaskan kepadanya kenapa, dan saya pikir dia mengerti kenapa,” kata Van Gastel ketika media bertanya mengenai situasi Rafinha.
Analisis Pelatih:
Pernyataan Van Gastel menunjukkan ia bertindak sebagai pelatih profesional. Keputusan untuk menyingkirkan bomber asing tidak ia dasarkan pada skill, tetapi juga pada faktor taktik dan kedisiplinan. Seringkali, pelatih memilih pemain yang sesuai dengan kebutuhan taktik daripada sekadar nama besar. Jika Rafinha tidak bisa beradaptasi dengan skema yang diinginkan Van Gastel, maka konsekuensinya adalah ia harus duduk di tribune. Situasi ini biasa terjadi dalam sepak bola profesional, meskipun membuat isu internal muncul.
Hati Rafinha Tetap di GBK: Mendoakan Kemenangan Penuh
Meskipun ia tidak masuk skuad, hati Rafinha tetap bersama rekan setim yang sedang berjuang di Jakarta. Dia berharap Laskar Mataram bisa membawa pulang poin maksimal.
Hal itu ditegaskan Rafinha setelah ia menonton pertandingan antara PSBS Biak versus Persijap Jepara dalam lanjutan BRI Super League di Stadion Maguwoharjo.
“Saya harap PSIM menang. Jadi, ya saya bersorak untuk kemenangan teman saya. Kalau juga tidak masalah yang terpenting dapat tiga poin,” ujar Rafinha.
Dia menyebut laga ini sangat sulit karena berlangsung di momen ulang tahun dengan dukungan penuh suporter Persija. Namun, ia percaya pada rekan timnya.
Mengisi Waktu Luang: Nongkrong di Stadion Jadi Pilihan
Striker berusia 33 tahun itu datang ke Maguwoharjo bersama sang putra. Rafinha mengaku menonton laga PSBS kontra Persijap untuk mengisi waktu luang. Kebetulan, ada beberapa rekannya yang bermain untuk kedua tim tersebut.
“Saya bosan di rumah, tidak ada yang bisa dilakukan. Jadi, saya datang ke sini dengan anak saya. Saya punya banyak teman yang bermain,” terang Rafinha.
Drama Ulang Tahun Persija:
Pertandingan PSIM melawan Persija ini bukan hanya sekadar perebutan tiga poin. Laga ini bertepatan dengan momen penting Persija (asumsi: perayaan ulang tahun klub atau laga spesial), yang membuat atmosfer di GBK pasti sangat panas dan penuh tekanan bagi PSIM. Kehadiran suporter fanatik Macan Kemayoran adalah tantangan ekstra yang harus dihadapi PSIM tanpa bomber utamanya. Ini menjadi ujian nyata bagi mentalitas para pemain PSIM di bawah arahan Van Gastel.
Meskipun Rafinha tidak bermain, dukungan moril dari luar lapangan tetap penting. Kini, PSIM berharap para pemain yang diturunkan mampu membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan kepercayaan pelatih dan mampu mengatasi tekanan GBK.
