tebakskor889 – Ayah dari gelandang muda Jerman, Florian Wirtz, pasang badan, bray. Dia mastikin kalau keluarga sama sekali nggak nyesel Wirtz mutusin buat gabung ke Liverpool.
Meskipun lagi dapet kritik dari banyak pihak (terutama soal adaptasinya di Premier League), Hans Wirtz (ayahnya) negasin kalau anaknya udah ada di jalur yang bener.
Gimana enggak? Wirtz pindah ke Liverpool (di musim panas lalu) dengan ekspektasi setinggi langit, apalagi setelah performa gilanya bareng Bayer Leverkusen. Tapi ya itu, awal kariernya di Inggris lagi jadi bahan omongan, karena kontribusinya dalam bentuk gol atau assist masih “seret” alias belum kelihatan.
Tapi, ayahnya bilang kritik itu terlalu berlebihan dan nggak objektif.
Dalam wawancara dengan Kölner Stadt-Anzeiger, Hans Wirtz bilang adaptasi Florian berjalan sesuai rencana.
“Saya cuma ngintip sekilas aja kritik dari mantan pemain internasional itu,” ujar Hans.
“Florian itu anak muda yang ingin membuktikan dirinya di lingkungan baru. Musim juga belum jalan sepertiganya. Sejauh ini semuanya berjalan seperti yang kami perkirakan; ini proses adaptasi yang sangat normal, nggak ada hubungannya sama harga transfer (yang mahal).”
Analisis Tambahan: Kenapa Wirtz “Seret” di Awal?
1. Kutukan Bintang Bundesliga?
Kritik ke Wirtz ini sebenarnya wajar. Faktanya, ada “kutukan” nggak tertulis buat bintang top Bundesliga yang pindah ke Liga Inggris. Contohnya, Kai Havertz, Timo Werner, atau Jadon Sancho. Mereka semua butuh waktu lebih dari semusim buat “panas”. Kenapa? Karena intensitas fisik dan kecepatan Liga Inggris itu beda level. Wirtz yang “seniman” harus adaptasi jadi “gladiator”.
2. Beban Harga Transfer “Selangit”
Omongan Hans Wirtz soal “harga transfer” itu penting banget. Meskipun di artikel nggak disebut, Wirtz pindah ke Liverpool (di universe ini) dengan status megatransfer (kemungkinan di atas 100 juta Euro). Jelas aja, dengan harga semahal itu, fans dan media nggak sabar nunggu dia langsung “gacor”. Beda ceritanya kalau dia dibeli 20 juta.
‘Statistiknya Udah Bagus, Cuma Belum Jadi Gol Aja’
Menurut Hans, kalau mau lihat statistik menyeluruh, kontribusi Florian di permainan sebenarnya udah cukup oke. Dia aktif terlibat ngebangun serangan dan pergerakan tim, cuma emang gol dan assist aja yang belum nongol.
“Kalau melihat statistiknya lebih dekat, Anda bisa melihat bahwa keterlibatan Florian dalam permainan sudah sangat baik; hanya saja assist dan gol yang masih belum datang.”
Hans juga flashback soal masa-masa indah di Leverkusen, tempat Florian tumbuh jadi salah satu bakat terbesar Jerman.
“Kami semua sangat menikmati waktu kami di Leverkusen. Bahkan, setiap kali saya melewati BayArena (stadion Leverkusen), ada sedikit rasa nostalgia. Tapi itu hanyalah perasaan pribadi saya.”
Keluar dari Zona Nyaman Itu Pilihan Sadar
Keputusan Florian buat ninggalin zona nyamannya di Leverkusen (di mana dia jadi “anak emas”) bukanlah langkah impulsif. Ayahnya negasin kalau Wirtz milih Liverpool buat menantang dirinya sendiri dan berkembang lebih jauh.
“Florian dengan sadar mengambil langkah ini untuk menjadi pemain yang lebih baik. Dan dia sama sekali tidak menyesalinya.”
Di Liverpool, Wirtz disebut enjoy banget di setiap sesi latihan dan udah nyatu sama skuad.
“Dia baik-baik saja di Liverpool, menantikan setiap latihan, dan telah beradaptasi dengan tim. Kami 100 persen puas dengan bagaimana semuanya berjalan sejauh ini.”
3. Adaptasi Taktik: Dari Xabi Alonso ke Arne Slot
Ini faktor terbesar, bray. Di Leverkusen, Wirtz adalah “anak emas” Xabi Alonso. Dia main di formasi 3-4-2-1 sebagai “Nomor 10” ganda yang bebas banget bergerak di belakang striker. Sementara itu, di Liverpool (di universe ini), dia dilatih pelatih baru, Arne Slot. Taktik Slot itu 4-2-3-1 atau 4-3-3. Artinya, Wirtz “dipaksa” main lebih melebar (jadi winger kiri) atau lebih dalam (jadi ‘Nomor 8’), peran yang beda total dari zona nyamannya.
4. Berbagi Panggung (Nggak Lagi Jadi ‘Bintang Utama’)
Di Leverkusen, Wirtz adalah “dirigen”-nya. Semua serangan wajib lewat dia. Tapi di Liverpool? Dia harus “berbagi panggung”. Masih ada Mohamed Salah di kanan, dan (di cerita artikel sebelumnya) ada striker baru kayak Hugo Ekitike dan Alexander Isak. Jadi, Wirtz yang tadinya “bintang utama” sekarang harus adaptasi jadi “anggota orkestra”. Jelas ini butuh waktu.
AGEN BOLA TERPERCAYA DEWAGG
Daftar disini >> syrosmap.com



