tebakskor889 – Kabar mengejutkan datang dari UEFA. Crystal Palace resmi dikeluarkan dari Liga Europa 2025/26 menyusul konflik kepemilikan yang melibatkan klub Ligue 1, Olympique Lyon. Keputusan ini menimbulkan reaksi keras dari para fans The Eagles dan menjadi preseden penting dalam regulasi kepemilikan multi-klub Eropa.
Apa sebenarnya yang terjadi? Bagaimana konflik ini bermula? Dan apa dampaknya bagi Crystal Palace, Lyon, serta Liga Europa? Berikut penjelasan lengkapnya.
Latar Belakang: Konflik Kepemilikan John Textor
Crystal Palace dan Olympique Lyon sama-sama dimiliki oleh konsorsium yang dipimpin John Textor, pengusaha asal Amerika Serikat. Textor melalui perusahaannya, Eagle Football Holdings, memiliki saham besar di beberapa klub:
- Crystal Palace (Premier League)
- Olympique Lyon (Ligue 1)
- Botafogo (Brasil)
- RWD Molenbeek (Belgia)
Meski kepemilikan multi-klub bukan hal baru di Eropa, UEFA memiliki aturan ketat yang melarang dua klub dengan pemilik yang sama untuk berkompetisi di turnamen yang sama (Champions League, Europa League, Conference League).
Pasal 5 UEFA Club Competitions:
“Tidak ada individu atau entitas yang dapat memiliki kontrol atau pengaruh terhadap lebih dari satu klub yang berpartisipasi di kompetisi UEFA.”
EEAT Insight: Kasus serupa pernah terjadi pada Red Bull (RB Leipzig & Red Bull Salzburg) pada 2017. Namun, UEFA kala itu memberi dispensasi setelah Red Bull melepas pengaruh langsung di salah satu klub.
Kronologi Kasus Crystal Palace & Lyon
- Mei 2025: Musim Selesai
- Crystal Palace finis di posisi 6 Premier League dan lolos ke Liga Europa.
- Olympique Lyon finis di posisi 5 Ligue 1 dan juga lolos ke Liga Europa.
- Juni 2025: UEFA Mulai Investigasi
- UEFA memulai penyelidikan atas struktur kepemilikan John Textor.
- Eagle Football dianggap memiliki kontrol operasional signifikan di kedua klub.
- Juli 2025: Keputusan UEFA
- UEFA memutuskan hanya satu klub yang boleh tampil di Liga Europa.
- Lyon diprioritaskan karena memiliki lisensi UEFA lebih lama & kontribusi koefisien lebih tinggi di 5 musim terakhir.
Crystal Palace resmi dikeluarkan dan tempatnya diberikan kepada West Ham United (peringkat 7 Premier League).

Reaksi Crystal Palace & John Textor
- John Textor (Pemilik Eagle Football):
“Kami sangat kecewa dengan keputusan UEFA. Tidak ada bukti bahwa kami melakukan manipulasi atau merusak integritas kompetisi.”
Textor berencana mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS) untuk membatalkan keputusan tersebut. Namun, proses banding biasanya memakan waktu dan kecil peluangnya untuk membalikkan hasil.
- Steve Parish (Chairman Crystal Palace):
“Fans kami layak mendapat Liga Europa. Kami tidak akan diam.”
Reaksi Fans Crystal Palace
Marah & Kecewa
‘’Kami bekerja keras sepanjang musim hanya untuk dicabut haknya karena masalah di luar lapangan? Ini tidak adil!” – @CPFC_Eagles
- Ada yang Realistis
- ‘’Aturan UEFA sudah jelas sejak awal. Klub seharusnya lebih waspada dengan struktur kepemilikan.” – @SelhurstSoul
Dampak Keputusan UEFA
- Untuk Crystal Palace
- Kehilangan pendapatan tambahan hingga £20 juta dari partisipasi Liga Europa.
- Sulit mempertahankan pemain bintang seperti Michael Olise & Eberechi Eze tanpa daya tarik kompetisi Eropa.
- Untuk Olympique Lyon
- Lyon kini bisa fokus mempersiapkan skuad untuk Liga Europa tanpa ancaman sanksi.
- Namun, mereka juga mendapat sorotan soal potensi konflik kepemilikan di masa depan.
- Untuk West Ham United
West Ham diuntungkan sebagai pengganti di Liga Europa. Fans The Hammers menyambut dengan suka cita di media sosial.
- Untuk UEFA
Keputusan ini memperkuat posisi UEFA sebagai regulator tegas terhadap kepemilikan multi-klub. Banyak yang menilai ini sebagai sinyal untuk pemilik seperti:
- Red Bull (RB Leipzig & Salzburg)
- City Football Group (Man City & Girona)
Catatan: Saat ini ada lebih dari 180 klub di dunia yang terlibat dalam struktur kepemilikan multi-klub.
- Apa Selanjutnya untuk Crystal Palace?
- Banding ke CAS
Crystal Palace punya waktu 10 hari untuk mengajukan banding. Namun peluang berhasil sangat kecil karena aturan UEFA sudah sangat jelas.
- Fokus ke Premier League
Patrick Vieira, manajer Palace, meminta tim fokus untuk musim depan:
“Kita harus gunakan kekecewaan ini sebagai bahan bakar untuk kembali lebih kuat.”
- Potensi Penjualan Saham Eagle Football?
Ada rumor bahwa Textor mungkin melepas sebagian saham di Palace atau Lyon untuk menghindari masalah serupa di masa depan.
- Apakah CP Bisa Menang Banding di CAS?
Crystal Palace telah mengonfirmasi niatnya untuk membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS), badan hukum olahraga internasional yang menangani sengketa antara klub, pemain, dan federasi olahraga.
Steve Parish (Chairman Crystal Palace):
“Kami yakin telah memenuhi semua kriteria UEFA. Hak kami untuk tampil di Liga Europa harus dipertahankan.”
Proses Banding di CAS
- Palace memiliki waktu 10 hari sejak keputusan UEFA untuk mengajukan banding resmi.
- CAS kemudian akan memeriksa bukti-bukti terkait kepemilikan Eagle Football Holdings di Crystal Palace & Lyon.
- Proses ini bisa memakan waktu 2-3 bulan, sehingga hasilnya mungkin tidak keluar sebelum fase grup Liga Europa dimulai.
EEAT Insight: Menurut pakar hukum olahraga, Daniel Geey (author “Done Deal”), peluang menang sangat kecil karena:
- Aturan UEFA tentang kepemilikan multi-klub bersifat absolut.
- Tidak ada dispensasi kecuali pemilik benar-benar melepas pengaruh operasional di salah satu klub.
Pelajaran Pahit bagi Crystal Palace
Kasus ini jadi peringatan keras bagi klub-klub dengan kepemilikan multi-klub. Meski Crystal Palace layak lolos ke Liga Europa secara sportif, regulasi UEFA membuat mereka harus rela menyerahkan tempat itu kepada West Ham.
Apakah banding ke CAS akan mengubah segalanya? Ataukah ini akhir mimpi Eropa bagi The Eagles musim ini?
“Kami mungkin tersingkir dari Liga Europa, tapi kami akan kembali lebih kuat.” – Steve Parish



