Ktebakskor889 – Rumor mengenai pergantian pelatih di Manchester United semakin kencang berhembus, menyusul performa yang kurang memuaskan di awal musim 2023/2024. Beberapa legenda Manchester United mulai bersuara mengenai masa depan manajer saat ini, Erik Ten Hag. Salah satu yang paling banyak diperbincangkan adalah pernyataan bahwa Thomas Tuchel, mantan manajer Chelsea yang kini menukangi Bayern Munich, dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Ten Hag jika manajemen klub memutuskan melakukan perubahan di kursi kepelatihan.
Tuchel memang memiliki reputasi yang sangat baik dalam dunia sepak bola. Kepemimpinannya di Chelsea membawa klub tersebut menjuarai Liga Champions musim 2020/2021 hanya beberapa bulan setelah ia mengambil alih jabatan sebagai pelatih. Kecakapannya dalam merancang strategi dan mengelola pemain di klub besar membuatnya menjadi salah satu pelatih paling diincar oleh klub-klub elit Eropa. Namun, apakah benar Thomas Tuchel adalah sosok yang tepat untuk menggantikan Erik Ten Hag di Manchester United? Mari kita analisis lebih dalam.
Performa Erik Ten Hag Bersama Manchester United
Erik Ten Hag, yang resmi menjadi manajer Manchester United pada awal musim 2022/2023, datang dengan harapan tinggi untuk mengembalikan kejayaan klub. Sebelum bergabung dengan Manchester United, Ten Hag sukses membawa Ajax Amsterdam menjadi kekuatan yang disegani di Eropa, termasuk mencapai semifinal Liga Champions pada 2019 dengan skuad muda yang impresif. Harapan terhadapnya sangat tinggi, mengingat gaya permainan menyerang dan kemampuan Ten Hag dalam memaksimalkan potensi pemain muda.
Musim pertamanya di Old Trafford tidak sepenuhnya mengecewakan. Di bawah Ten Hag, Manchester United berhasil meraih posisi keempat di Premier League dan lolos ke Liga Champions. Mereka juga mengakhiri puasa gelar dengan menjuarai Carabao Cup. Namun, performa di musim berikutnya tidak sejalan dengan harapan. Tim mengalami inkonsistensi, dan kekalahan-kekalahan penting membuat posisi Ten Hag semakin goyah di mata para pendukung dan kritikus.
Sejumlah faktor menjadi penyebab dari performa buruk Manchester United, termasuk cedera pemain kunci, inkonsistensi pertahanan, dan kesulitan dalam menciptakan peluang gol. Beberapa kritik terhadap Ten Hag juga datang dari strategi yang dianggap kurang fleksibel serta ketidakmampuan dalam menyesuaikan taktik saat menghadapi lawan yang berbeda. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah Ten Hag benar-benar orang yang tepat untuk membawa Manchester United kembali ke puncak sepak bola Eropa.
Baca juga :
Real Madrid Belum Main di Level Top, Ada Hubungannya dengan Kylian Mbappe?
Inggris Kalah Lawan Yunani, Arsenal Dapat Kabar Buruk: Bukayo Saka Cedera
Mengapa Thomas Tuchel?
Salah satu alasan mengapa legenda Manchester United dan banyak pengamat sepak bola menyebut Thomas Tuchel sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Ten Hag adalah keberhasilan Tuchel dalam membawa stabilitas dan kesuksesan instan ke klub-klub yang ia tangani. Ketika ia tiba di Chelsea pada Januari 2021, klub tersebut berada dalam krisis setelah pemecatan Frank Lampard. Namun, hanya dalam waktu singkat, Tuchel berhasil mengubah Chelsea menjadi tim yang solid di semua lini dan akhirnya memenangkan Liga Champions pada musim yang sama.
Gaya kepelatihan Tuchel dikenal sangat pragmatis, namun juga fleksibel. Ia mampu menyesuaikan taktik dan formasi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan lawan, yang membuat timnya sulit untuk ditebak. Di Chelsea, Tuchel sering memainkan formasi tiga bek, yang memberikan keseimbangan antara pertahanan yang kuat dan serangan cepat melalui sayap. Pendekatan ini sangat berbeda dengan Erik Ten Hag, yang cenderung memaksakan gaya permainan menyerang berbasis penguasaan bola, meski terkadang tidak sesuai dengan kemampuan pemain yang ada.
Selain itu, Tuchel memiliki reputasi sebagai pelatih yang tegas dan disiplin, tetapi juga mampu menjaga hubungan baik dengan pemain. Ia di kenal tidak ragu untuk membuat keputusan sulit, seperti mencadangkan pemain bintang yang tidak sesuai dengan skema taktisnya. Pendekatan ini, jika di terapkan di Manchester United, bisa memberikan dampak positif, terutama mengingat sejumlah pemain bintang di klub tersebut sering kali di anggap kurang maksimal dalam berkontribusi.
Kelebihan Tuchel sebagai Kandidat Pengganti
Pengalaman di Klub Besar: Tuchel memiliki pengalaman menangani klub-klub besar seperti Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain (PSG), dan Chelsea. etiga klub tersebut, ia mampu menghadirkan kesuksesan dalam berbagai bentuk. Di PSG, ia membawa klub ke final Liga Champions pertama mereka. Di Chelsea, ia menjuarai Liga Champions dan membawa Chelsea ke posisi yang stabil di kompetisi domestik dan Eropa.
Kemampuan Taktis: Tuchel adalah pelatih yang di kenal memiliki kecerdasan taktis yang tinggi. Ia mampu merancang strategi khusus untuk melawan tim-tim besar dan sering kali berhasil dalam pertandingan-pertandingan besar. Ini terbukti dari kemampuannya dalam mengalahkan tim-tim seperti Manchester City, Real Madrid, dan Atletico Madrid dalam perjalanan Chelsea menuju kemenangan di Liga Champions.
Adaptabilitas: Salah satu kekuatan utama Tuchel adalah kemampuannya beradaptasi dengan situasi dan kondisi tim. Ia tidak ragu untuk mengganti formasi atau pendekatan taktis jika hal tersebut di perlukan. Fleksibilitas ini mungkin bisa menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi pemain-pemain seperti Jadon Sancho, Marcus Rashford, atau Bruno Fernandes, yang kadang kesulitan dalam skema permainan yang di terapkan oleh Ten Hag.
Tantangan bagi Tuchel jika ke Manchester United
Meski Tuchel terlihat sebagai kandidat ideal di mata beberapa pihak. Tantangan yang akan di hadapi jika mengambil alih Manchester United juga tidak bisa di anggap enteng. Pertama, Manchester United adalah klub dengan ekspektasi besar dan tekanan yang tinggi, baik dari penggemar, media, maupun manajemen. Setiap keputusan yang di ambil akan di awasi ketat, dan hasil positif harus segera terlihat.
Kedua, Tuchel juga harus menangani permasalahan internal di Manchester United. Yang beberapa tahun terakhir kerap di warnai dengan drama ruang ganti dan manajemen yang kurang harmonis. Sebagai pelatih yang tegas, Tuchel harus mampu mengelola ego para pemain bintang di Manchester United. Tanpa menimbulkan ketegangan yang lebih besar. Pengalaman Tuchel dengan pemain-pemain besar di PSG bisa menjadi bekal. Namun United memiliki sejarah panjang tentang masalah manajemen pemain, dan ini bisa menjadi batu sandungan.
Prediksi Terbaru
- Usai Berpisah dengan Van Nistelrooy, Amorim Disarankan Hadirkan Roy Keane di Manchester United
- Sudah Nyetel, Matthijs De Ligt Pede Bisa Jadi Dinding yang Kokoh untuk Manchester United
- Setelah Sekian Purnama, Luke Shaw Akhirnya Berlatih Bersama Tim Utama Manchester United
- Rekap Hasil Liga Europa Tadi Malam: Manchester United Akhirnya Menang Juga
- Masuk Bidikan Manchester United, Sporting CP Pasang Harga Segini untuk Viktor Gyokeres
- Acungan Jempol Xabi Alonso untuk Arne Slot yang Bawa Liverpool Tampil Solid
- Arne Slot Beber Rahasia Liverpool Bisa Comeback Saat Lawan Brighton
- Barcelona Harus Terlibat Perang Harga Demi Temukan Pengganti Ter Stegen
- Telanjur Cinta, Van Nistelrooy Tidak Akan Tinggalkan Manchester United
- Rapor Pemain AC Milan saat Dikangkangi Napoli: Loyo di Semua Lini