
tebakskor889.com – Keputusan Aneh AC Milan Start Buruk, Kegagalan Penalti, Akhir yang Mengecewakan. Musim 2023/24 seharusnya menjadi titik balik bagi AC Milan, yang baru saja mengakhiri penantian panjang untuk meraih trofi Serie A pada 2022. Namun, alih-alih melanjutkan tren positif, Rossoneri justru tenggelam dalam serangkaian masalah yang membuat harapan mereka untuk meraih kejayaan terpuruk. Artikel ini akan membahas kegagalan AC Milan di musim 2023/24, mulai dari keputusan transfer yang kontroversial hingga inkonsistensi yang merusak peluang mereka di semua kompetisi.
Keputusan Transfer yang Kontroversial: Melepas Tonali
Musim 2023 dimulai dengan kejutan besar ketika AC Milan memutuskan untuk menjual Sandro Tonali ke Newcastle United seharga €70 juta. Tonali bukan hanya pemain inti, tetapi juga simbol semangat dan filosofi klub. Sebagai pemain yang lahir dan besar di Milan, Tonali telah menjadi bagian dari sejarah klub, dan kepergiannya meninggalkan lubang besar di lini tengah Rossoneri.
Dengan dana hasil penjualan Tonali, Milan kemudian menghabiskan lebih dari €100 juta untuk membeli pemain-pemain baru seperti Tijjani Reijnders, Yunus Musah, dan Ruben Loftus-Cheek. Sekilas, transfer ini terlihat menjanjikan, tetapi seiring berjalannya waktu, jelas bahwa banyak dari pemain-pemain tersebut tidak cocok dengan taktik dan filosofi yang diterapkan oleh pelatih Stefano Pioli.
Belanja Tanpa Arah: Pembelian yang Tidak Tepat
Salah satu masalah utama yang muncul adalah bagaimana Milan melakukan pembelian tanpa pertimbangan yang matang. Meskipun nama-nama seperti Christian Pulisic, Samuel Chukwueze, dan Luka Romero dikenal sebagai pemain berkualitas, mereka tampaknya tidak sepenuhnya pas dengan sistem permainan yang ingin diterapkan Pioli.
Tidak hanya itu, AC Milan juga gagal untuk mendatangkan seorang striker jangka panjang yang bisa menggantikan Olivier Giroud, yang sudah memasuki usia senja. Selain itu, kepergian Tonali tanpa adanya pengganti gelandang bertahan alami membuat lini tengah Milan menjadi rapuh dan kekurangan kreativitas serta pengendalian tempo permainan.
Start Buruk: Mengawali Musim dengan Kekalahan Derbi
Perjalanan AC Milan di Serie A musim ini dimulai dengan harapan tinggi, namun kenyataan berkata lain. Derby della Madonnina melawan Inter pada bulan September menjadi mimpi buruk bagi Rossoneri. Kekalahan telak 1-5 tersebut bukan hanya soal skor besar, tetapi lebih kepada bagaimana AC Milan terpojok dalam pertandingan itu.
Kekalahan ini menjadi indikasi pertama bahwa AC Milan belum siap bersaing dengan rival utama mereka. Setelah derby tersebut, performa Milan mulai goyah. Tim ini sering kali kalah dari tim papan tengah, menunjukkan kurangnya stabilitas dan identitas yang kuat.
Kegagalan Penalti: Momen Krusial yang Gagal Dimanfaatkan
Dalam sepak bola, penalti sering kali menjadi momen penentu, namun bagi AC Milan musim ini, itu justru menjadi sumber frustrasi. Beberapa kali Rossoneri mendapat kesempatan emas untuk mencetak gol dari titik penalti, tetapi mereka gagal mengeksekusinya dengan baik. Olivier Giroud gagal penalti saat melawan Napoli, dan Theo Hernández pun tidak mampu memanfaatkan penalti di laga kontra Udinese.
Kegagalan penalti tersebut bukan hanya soal kehilangan satu gol. Itu lebih kepada kepercayaan diri tim yang semakin merosot. Setiap kegagalan penalti menambah beban mental bagi para pemain yang sudah tertekan dengan hasil buruk yang terus menghantui mereka.
Inkonsistensi Taktik dan Pemain yang Tidak Terpadu
Selain masalah mental dan kepercayaan diri, AC Milan juga menghadapi masalah serius di lini taktik. Stefano Pioli terlalu sering mengubah formasi, mulai dari 4-2-3-1, 4-3-3, hingga 3-4-2-1, yang membuat tim kesulitan menemukan ritme permainan yang konsisten.
Pemain kunci sering dimainkan di posisi yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka, seperti Rade Krunic yang dipasang sebagai bek tengah. Hal ini membuat AC Milan semakin kehilangan arah, dan saat satu atau dua pemain absen, tim langsung kehilangan bentuk permainan mereka.
Kegagalan di Liga Champions dan Coppa Italia: Terpuruk di Semua Kompetisi
Ketika AC Milan terdepak dari Liga Champions di fase grup, banyak yang mulai meragukan ambisi mereka untuk kembali ke puncak. Di Coppa Italia, Rossoneri juga tersingkir lebih awal sebelum mencapai semifinal. Serie A menjadi tempat terakhir mereka untuk memperbaiki keadaan, namun ketinggalan jauh dari Inter Milan yang memimpin klasemen membuat peluang mereka meraih Scudetto semakin tipis.
Mentalitas Juara yang Pudar: Kegagalan Bangkit
Musim ini, AC Milan terlihat kehilangan mentalitas juara yang dulu menjadi ciri khas mereka. Ketika tertinggal lebih dulu, tim jarang bisa bangkit. Bahkan saat unggul, mereka sering kali bermain pasif dan akhirnya kebobolan. Respons yang lambat dan kurangnya semangat juang membuat AC Milan semakin jauh dari tim juara yang mereka impikan.
Evaluasi dan Perubahan yang Diperlukan
Menjelang akhir musim, banyak yang menantikan evaluasi besar di Milanello. Beberapa pertanyaan muncul, seperti apakah Pioli harus tetap bertahan sebagai pelatih atau saatnya untuk mencari pengganti yang lebih cocok dengan filosofi klub. Selain itu, apakah strategi belanja pemain akan diubah, dari membeli banyak pemain menjadi membeli yang lebih berkualitas?
Mungkin yang paling penting, AC Milan harus segera menemukan kembali karakter juara yang pernah mereka miliki. Tanpa itu, musim depan bisa jadi lebih buruk.
Keputusan Aneh AC Milan Start Buruk
Keputusan Aneh AC Milan Start Buruk adalah kisah tentang peluang yang disia-siakan, keputusan yang salah, dan kegagalan yang menyakitkan. Namun, dari setiap kegagalan ada pelajaran yang bisa diambil. Klub besar tidak diukur hanya dari trofi yang dimenangkan, tetapi dari bagaimana mereka bangkit setelah jatuh. Semoga kegagalan musim ini menjadi cermin bagi AC Milan untuk kembali menemukan jalannya, mengembalikan kejayaan mereka, dan meraih sukses di masa depan.

Prediksi Terbaru
- Wu Lei Siap Kembali Perkuat China di GBK, Siap Tantang Timnas Indonesia!
- Man of the Match Real Madrid vs Real Sociedad: Vinicius Junior – Keajaiban di Bernabéu
- Hilangnya Ben White dari Skuad Arsenal vs Fulham Mengungkap Misteri
- AC Milan dan 100 Juta Euro yang Terbuang: Investasi Besar
- Raphinha Man of the Match Barcelona vs Borussia Dortmund
- Keputusan Aneh AC Milan Start Buruk, Kegagalan Penalti, Akhir yang Mengecewakan
- Man City dan Liverpool Mengintai Lamine Yamal, Hati-hati Barcelona!
- Pep Guardiola Dikabarkan Masuk Radar AC Milan: Kabar Terbaru dari Dunia Sepak Bola
- Timnas Indonesia Melesat di Ranking FIFA, Tembus Peringkat 123: Apa yang Membuat Mereka Menonjol?
- McTominay Buka Alasan Pindah ke Napoli: di MU, Main Bukan di Posisi Aslinya
Arsip
- April 2025
- Maret 2025
- Februari 2025
- Januari 2025
- Desember 2024
- November 2024
- Oktober 2024
- September 2024
- Agustus 2024
- Juli 2024
- Juni 2024
- Mei 2024
- April 2024
- Maret 2024
- Februari 2024
- Januari 2024
- Desember 2023
- November 2023
- Oktober 2023
- September 2023
- Agustus 2023
- Juli 2023
- Juni 2023
- Mei 2023
- April 2023
- Maret 2023
- Februari 2023
- Januari 2023
- Desember 2022